Selasa, 30 Agustus 2011
Puncak Marching Black Takbir Keliling
Disela-sela Bulan Suci Ramadhan 1432 H, pemuda warga Desa Putatgede khususnya RW.5 telah mengadakan kegiatan Ngangklang Desa dengan tujuan membangunan warga untuk melakukan santap sahur. Namun uniknya disini, mereka membuat sebuah layaknya Group Marching Band sungguhan. peralatan yang digunakannyapun sangat sederhana (Black/Seng tempat roti, Botol syrup, kentongan, Drum bekas sebagai bas, ketipung yang terbuat dari pralon dan seng (sebagi penggati kulit, mereka menggunakan plastik tebal yang diperkuat dengan Isolasi) dan juga peralatan Pianika tiup serta alat-alat lain yang bisa menimbulkan suara merdu.
Hampir setiap malam selepas jam 00.00 WIB mereka melakukan keliling desa al. Desa Putatgede, Bulugede, Bojonggede dan bahkan Kelurahan Sukodono. Peralatan tersebut mereka gunakan untuk membentuk sebuah irama layaknya Marching Band umumnya. "Alat-alat ini kita gunakan untuk membentuk sebuah irama, irama ini mereka peroleh dari salah seorang remaja yang lihai dalam hal music, mereka juga memberikan nama "MARCHING BLACK" dan inilah hasilnya." Tandas Arif Himawan selaku Ketua Remaja.
Menurut salah seorang warga desa Bojonggede (Ibu Tri / Perangkat Desa Bojonggede) menuturkan : "Hampir setiap malam selama bulan Ramadha ini beliau mendengar merdunya music yang dimainkan. Beliau juga sangat menghargai dan salut dengan kegiatan mereka."
Sebagai puncaknya , hari ini Rabu, 31 Agustus 2011 bertepatan dengan 1 Syawal 1432 H, Group ini menampilkan hasil karya mereka denga TAKBIR KELILING dengan diikuti oleh hampir seluruh warga RW.5 bahkan sampai Warga RW.6 pun ikut merayakan Takbir Keliling bersama mereka. Rute yang mereka melewati adalah : Start dari Halaman Mushola RW.6 - ke selatan menuju jalan raya kemudian belok ke arah timur menuju Balai Desa Putatgede - Jalan DPU Jurusan Pasar Putat Pegandon - ambil belok kanan dan bergerak sampai batas Desa Putatgede dan Balik Kanan menuju Kelurahan Sukodono - Wilayah RT.02 RW.04 Desa Putatgede - Arah Balai Desa kemudian Berakhir di Mushola RW.5.
Rabu, 17 Agustus 2011
Upacara Bendera HUT RI ke-66
Dalam rangka memperingati HUT RI ke-66 Pemerintah Kecamatan Ngampel melaksanakan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih dilaksanakan di Lapangan Gelora Desa Ngampelkulon Kecamatan Ngampel dengan Inspektur Upacara dipimpin langsung Bp. Hasyim Trijoko, SE, M.Si (Camat Ngampel), Komandan Upacara Bp. Agus (Polsek Pegandon).
Petugas Pengibar Bendera dilaksanakan oleh Pasukan PASKIBRAKA dari SMK Al Musyafa' Desa Sudipayung. Peserta Upacara dari Sebagian Sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Ngampel (dari SD, SMP, SMA, SMK), Anggota Linmas dari 12 Desa, (PGRI), Perangkat Desa, Kader PKK, anggota Pramuka dan Polsek Kecamatan Pegandon-Ngampel serta Tokoh Masyarakat. Sebagai tenaga kesehatan adalah dari Puskesmas Ngampel dibantu oleh Petugas PMI.
Upacara dihadiri oleh Ka. Polsek Pegandon (Bp. AKP. Sugeng Hiryanto), Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Ngampel, Kepala KUA Kecamatan Ngampel, seluruh Kepala Desa dan Sekretaris Desa beserta istri dan Segenap Muspika Kecamatan Ngampel. Mereka menempati Tribun Utama yang ada disebalah barat Lapangan. Upacara dimulai jam 09.15 WIB. Tepat jam 10.00 WIB dilaksanakan Detik-detik Proklamasi dilanjutkan Pembacaan Teks Proklamasi Oleh Inspektur Upacara.
Dalam Amanat Inspektur Upacara dibacakan Sambutan Bupati Kendal, yang sebagian intinya adalah " ....... Kendal dalam tahun terakhir ini telah mengalami perubahan besar baik dari segi pembangunan, ekonomi, dan sektor-sektor lainnya. Pemerintah Kendal juga telah mengganti Logo Kabupaten Kendal sesuai dengan kondisi saat ini dan semoga dengan Lambang yang ini tersebut Kendal akan lebih maju dari segala bidang. .... "
Disela-sela berakhirnya upacara para peserta sangat merasakan cuaca yang begitu panas dengan kondisi tepat di bulan suci Ramadhan, Namun dengan semangat nasionalismenya, tidak menyurutkan keberadaan mereka melaksanakan Upacara Bendera HUT RI ke-66.
Sedangkan Upacara Penurunan Bendera dilaksanakan pada sore hari dimulai pada jam 16.00 WIB, dengan diawali dengan Aubade dari siswa-siswa Sekolah (SD, SMP, SMA dan Anggota Pramuka). yang ada diwilayah Kecamatan Ngampel. bertindak sebagai Inspektur Upacara Kepala Polsek Kecamatan Pegandon (AKP Sugeng Hiryanto), dengan Komandan Upacara dari Koramil Pegandon. Disela-sela sebelum Upacara dimulai dibagikan hadiah-hadiah berupa Piala untuk mereka yang memenangkan Lomba dalam rangka HUT RI, dengan Juara Umum adalah dari Polsek Pegandon. Dengan diakhiri dengan Buka Bersama di Aula Kecamatan Ngampel.
Bravo Kecamatan Ngampel.....
Sedangkan Upacara Penurunan Bendera dilaksanakan pada sore hari dimulai pada jam 16.00 WIB, dengan diawali dengan Aubade dari siswa-siswa Sekolah (SD, SMP, SMA dan Anggota Pramuka). yang ada diwilayah Kecamatan Ngampel. bertindak sebagai Inspektur Upacara Kepala Polsek Kecamatan Pegandon (AKP Sugeng Hiryanto), dengan Komandan Upacara dari Koramil Pegandon. Disela-sela sebelum Upacara dimulai dibagikan hadiah-hadiah berupa Piala untuk mereka yang memenangkan Lomba dalam rangka HUT RI, dengan Juara Umum adalah dari Polsek Pegandon. Dengan diakhiri dengan Buka Bersama di Aula Kecamatan Ngampel.
Bravo Kecamatan Ngampel.....
Sabtu, 13 Agustus 2011
Lokasi Balai Desa Putatgede
PEMERINTAH DESA PUTATGEDE
Kecamatan Ngampel - Kabupaten Kendal
Alamat : Jl. Kyai Suropadan RT.01 RW.04 Kec. Ngampel
Kabupaten Kendal Telp. (0294) 3689350
Lokasi : 6°57'10.83"S 110°11'33.35"T
Jumat, 05 Agustus 2011
Lain ladang lain belalang, Lain pula ikannya
Ibarat pepatah "Lain ladang lain belalang" inilah fakta yang terjadi di area pertanian Desa Putatgede khusus wilayah Blok Wetan Gili. Sebagian petani dalam satu blok menanam Tembakau dan sebagian mayoritas menanam Padi. Kalau dilihat dari jenis dan perlakuan tanaman kedua jelas-jelas jauh berbeda.
Dilihat dari kacamata agama, petani tembakau berdoa agar Hujan tidak turun agar nantinya kualitas tembakau lebih baik (bhs jawa : Tembakau oleh cekel, gondo, kelir lan bobot), namun dilain pihak Petani Padi sangat mengharap sekali akan bantuan air hujan agar kualitas padi menjadi subur dan Gabah / Bulirnya nanti menjadi berbobot.
Akan tetapi sesuai dengan realita cuaca yang berlaku sampai saat ini, iklim sangat mendukung atau berpihak kepada tanaman tembakau. Sehingga sampai berita ini dimuat petani mulai meniti hasil dari tembakau tersebut. Untuk mengevaluasi harga tembakau yang berlaku saat ini, petani melakukan penjualan berupa daun tembakau "Samparan" yang laku dijual Rp. 110.000,- per kwintal untuk panenan pertama (1-2 daun), kemudian untuk panenan kedua laku sebesar Rp. 190.000,- per kwintal. Mereka berharap cuaca saait ini berlangsung hingga Panen Tembakau selesai.
Sedang bagi Petani yang menanam Padi sangat berusaha keras agar tanaman padinya berbuah bagus, walaupun air yang dibutuhkan untuk tanaman mereka tidak ditolong air hujan. Walaupun untuk tahap awal penanaman sudah dibantu oleh air hujan, mereka tidak kekurangan cara, agar padinya tetap memperoleh air, mereka menggunakan Pompa Air dengan "Menyedot air dari aliran sungai "Penut". Merekapun bergotong royong dengan iuran untuk membeli Solar dan membayar operasional pelaku yang menjalankan pompa air tersebut. Iuran yang mereka bayarkan sebesar Rp. 1.000.000,- untuk tiap hektar. Iuran tersebut tidak hanya berlaku bagi yang menanam padi, tapi juga berlaku bagi mereka yang menanam tembakau.
Karena aliran saluran air melewati area tanaman tembakau. Keberadaan ini juga sama-sama saling menguntungkan. Air yang melewati area tanaman tembakau oleh petani dimanfaatkan untuk menyiram tanam tembakau tersebut. Bagi petani tembakau sudah mengantisipasi agar tembakau mereka tidak kebanjiran / "Keblebeken" air dengan cara membuat saluran pembuangan menuju sungai yang ada di sebelah timur sawah mereka.
Petani penanam Padipun sudah terbantu dengan Pompa Air, sehingga tanaman mereka masih bisa dapat air. Diperkirakan 20 hari lagi mereka bisa memanen padi. Bagi petani Padi sudah mendapatkan angin segar, karena harga Gabah kering basah (keluar dari sawah informasinya seharga Rp. 380.000,- perkwintal.
Memang secara ideal keadaan semacam ini kurang ideal dan saling merugikan. Namun didalam Kelompok Tani Margi Utomo Desa Putatgede ini sungguh nyata. Walaupun lain ladang lain belalang, mereka bisa saling aku dan saling untuk tidak merugikan satu sama lain dalam mencari keuntungan dari tanaman yang mereka tanam. Semoga keadaan seperti ini bisa menjadi contoh bagi kelompok-kelompok lain.
Bpk. Supriyadi (Kades Putatgede) mengatakan : "Untuk tahun ini memang menjadi ujian bagi kedua belah pihak dalam rangka mencari hasil keuntungan masing-masing". Beliau juga berharap untuk musim-musim mendatang untuk bisa akur dan seragam dalam bercocok tanam.
Selasa, 02 Agustus 2011
Posluhtan "Loh Jinawi"
Pada hari Minggu, 31 Juli 2011 lalu telah dibangun Pos Penyuluhan Pertanian "Loh Jinawi" milik Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Desa Putatgede. Bangunan 6x11 m tersebut berdiri diatas tanah Bengkok desa tepat disebelah timur "Gumuk Doro" yang sebagian memakan badan jalan dengan tinggi 5 m dengan asumsi agar bisa dilewati oleh Mobil Truck.
Atas kerjasama antara Gapoktan "Maju Jaya" dan Kelompok Tani "Margi Utomo", Pos ini dibangun dalam rangka untuk membina dan menghidupkan kembali penyuluhan bagi masyarakat petani desa Putatgede umum dan khususnya untuk kelompok tani Margi Utomo yang di pimpin oleh Bpk. Solikhin agar Pengetahuan (skill) tentang Pertanian bertambah maju. Oleh Gapoktan dana yang serap untuk membangun diambilkan dari hasil usaha Blower Padi (Mesin Perontok Padi) dengan dibantu dari sebagian hasil Pompa air Poktan"Margi Utomo".
Dengan adanya Posluhtan tersebut masyarakat Petani disekitar Blok Wetan Gili maupun Blok Kulon gili sangat menyambut gembira, karena pada sekarang ini Petani sedang awal musim panen Tembakau, yang sedianya Pos tersebut akan digunakan sebagai Pusat Penjualan Daun Tembakau (bhs jawa : "Open Tembakau").
Untuk jangka kedepan akan digunakan sebagai pusat informasi atau pusat perdagangan pertanian dan yang lebih menguntungkan sebagai tempat untuk istirahat atau sebagai tempat transit bagi petani untuk menempatkan Pupuk sebagai perlindungan dari terik Matahari dan sebagai pelindung dari Hujan.
"Posluhtan "Loh Jinawi" yang sedang dibangun ini sebagai bentuk kepedulian Gapoktan dan Pemerintah Desa untuk mensejahterakan dan meningkatkan SDM bagi Masyarakat Petani Desa Putatgede dan juga nantinya diharpkan menjadi terminal bagi tengkulak yang akan membeli hasil pertanian" ujar Bpk. Much. Mustagfirin (Bayan Tani).
PPL Dinas Pertanian Kecamatan Ngampel Bpk Jaswadi, juga sangat mendukung sekali dengan adanya Posluhtan ini. Karena untuk Musim Tanam Rendeng tahun ini Desa Putatgede mendapatkan SLPTT Tanaman Padi dari Pemerintah Pusat seluas 25 ha. Sehingga semua kegiatan penyuluhan tentang SLPTT tersebut akan di tempatkan di Posluhtan ini.
Langganan:
Postingan (Atom)