Rabu, 20 April 2011
Puluhan Hektar Kacang Hijau Panen
Di akhir musim Rendeng (Padi) yamg oleh Petani disebut musim Kresek'an ini yang jatuh di tahun 2011 oleh Petani di Desa Putatgede dan sekitarnya sedang Panen Kacang hija. Namun situasi saat ini banyak dikeluhkan oleh mereka, kualitas kacang hijau tersebut berkurang (banyak yang berjamur) dikarena iklim cuaca yang tidak menentu panas dan hujan tidak seimbang, mendekati berbuahnya polong kacang curah hujan tinggi disertai angin, sehingga batang kacang hijau banyak yang rebah mngakibatkan buah kacang terendam oleh lumpur.
Disisi lain lain petani juga sangat gembira karena adanya pertolongan Mesin Blower Kacang Hijau, yang bisa menjadikan bulir buah dalam sekejap, oleh pekerja Blower ( Suryani, Suwarno dan Aspuri ) dikatakan dalam satu jam bisa mem-Blower bulir buah antara 2-3 kwintal, sehingga Petani banyak diuntungkan secara waktu dan tenaga. Para pekerja tersebut mengatakan "Bekerja mulai jam 10.00 - 17.00 WIB (6 jam) bisa memperoleh + 1,3 ton.
Pemerintah desa Putatgede melalui Usaha Gapoktan Maju Jaya memfasilitasi Mesin Blower tersebut, dengan jasa perkwintal Rp. 25.000,-. Rata-rata masyarakat sangat menyambut gembira akan hal itu, karena Jasa Blower tersebut lebih rendah dari para tengkulak (mereka mematok jasa Rp. 30.000,- / kwintal).
Yang lebih menggembirakan lagi, masyarakat bebas menjual kepa tengkulak siapa saja yang berani membeli Kacang Hijau dengan harga tinggi.
Saat ini (Rabu, 20 April 2011) harga kacang hijau di tingkat petani sebesar Rp. 11.300,- / Kg. Harga tersebut lebih rendah dari harga 4 hari yang lalu yang mencapai Rp. 12.500,- / Kg.
Menurut Much. Mustagfirin (Bayan Tani) Desa Putatgede : "Pemerintah Desa sangat memikirkan sekali akan kesejahteraan masyarakatnya, dengan adanya Mesin Blower (Rangkaian dari Blower Padi) tersebut memang diperuntukan membantu meringankan beban kerja petani sehingga Petani masih mempunyai waktu dan tenaga untuk mengolah lahan mempersiapkan Tanam Tembakau."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Hukum niaga tak bisa dirubah : Dimana banyak barang harga pasti turun, disaat barang langka Harga dengan cepat Melesat Naik).
Tapi syukurlah Kita bisa menjualnya.....
Betul kata mas Ardi....
Semoga juga Petani tidak bosan untuk mensyukurinya.
Trimakasih...
Posting Komentar